Audiensi Quick Win dan Realisasi Dana DAK Bantuan Operasional Kesehatan Keluarga Berencana (BOKB).

“Masalah Stunting ini juga telah menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bangka Barat"

Protokol

Bangka Barat, Diskominfo Bangka Barat - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat melalui  Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) melaksanakan audiensi Quick Win dan Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Bantuan Operasional Kesehatan Keluarga Berencana (BOKB). 

Kegiatan yang digelar di ruang kerja Kantor Bupati Bangka Barat pada Jumat pagi (13/6/2025) ini diikuti oleh Sekda Kabupaten Bangka Barat Drs. Muhammad Soleh, M.AP, Kepala DP2KBP3A Kabupaten Bangka Barat Sarbudiono, S.Pd dan perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diantaranya ketua BKKBN Fajar Santosa, S.H, KIE BKKN Yudi Irfani, S.H.,M.M. Lini Lapangan BKKBN Sari, S.Pd, dari Genting BKKBN Tomisa, S.E.,M.P.A.,M.M. 

Audiensi tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan pemerintah pusat untuk segera merealisasikan penggunaan DAK BOKB demi mendukung pelayanan keluarga, gizi, dan kesehatan reproduksi. Dalam pertemuan itu dibahas capaian, hambatan, dan rencana percepatan penggunaan anggaran, agar dapat mencapai sasaran dan memenuhi kebutuhan masyarakat secara maksimal.


Selain itu perwakilan BKKBN Fajar Santosa, S.H juga membahas pentingnya pencegahan stunting. Stunting bukan hanya soal anak balita, tetapi juga remaja, lansia, dan keluarga secara keseluruhan. Jika stunting teratasi, kita juga menyelesaikan masalah masyarakat secara luas,” ungkap Fajar.

Fajar menjelaskan bahwa BKKBN Pusat akan meluncurkan aplikasi berbasis AI yang memungkinkan pemantauan data stunting secara real-time. “Aplikasi ini akan membantu keluarga memahami kekurangan dalam pembangunan kesejahteraan mereka dan memberikan solusi konkret untuk mencapai keluarga bahagia,” tambahnya.

Dalam audiensi tersebut, Fajar memaparkan lima indikator percepatan program Quick Win yang akan diintegrasikan dalam aplikasi AI. Program-program ini dirancang untuk menangani stunting secara menyeluruh:

Genting (Gerakan Orang Tua Cegah Stunting): Fokus pada pencegahan stunting melalui peningkatan gizi ibu menyusui dan kesehatan anak.

Tamansyah (Taman Asuh Sayang Anak): Menciptakan tempat pengasuhan berkualitas tinggi untuk mempererat ikatan emosional antara ibu dan anak.

Gati (Gerakan Ayah Teladan Indonesia): Mengedepankan peran ayah dalam pengasuhan, termasuk keterlibatan dalam program Keluarga Berencana (KB).

Sidayah (Lansia Berdaya): Meningkatkan kesehatan lansia (usia 45 tahun ke atas) melalui edukasi dan tips kesehatan.

Artificial Intelligence (AI): Mengolah data dari keempat program di atas untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan yang cepat dan akurat.

“Dengan AI, laporan angka stunting dapat diperbarui setiap hari, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih responsif,” tegas Fajar.

“Masalah Stunting ini  juga telah menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bangka Barat. Penurunan stunting adalah prioritas kami, Kunci keberhasilannya terletak pada kolaborasi erat antara BKKBN, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, dan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Markus.


Intinya pencegahan itu yang paling baik , mungkin melalui edukasi nantinya kita akan carikan formula yang paling sesuai demi menyelesaikan masalah stunting di Bangka Barat,” ujarnya.

Saya juga meminta dukungan dan kerja sama dari Pemerintah Daerah dan instansi terkait demi tercapainya visi pencegahan stunting secara maksimal, serta berharap sinergi dan koordinasi yang terjalin dapat menjadi kunci penting demi mewujudkan keluarga Indonesia yang sehat, unggul, dan bebas stunting, khususnya di Kabupaten Bangka Barat, tutupnya.

#Layanan
SHARE :
LINK TERKAIT